Membangun portofolio yang terdiversifikasi adalah salah satu langkah penting dalam mengelola risiko investasi. Disiplin emosional menjadi tantangan terbesar bagi para trader, terutama ketika terjebak dalam FOMO (Fear of Missing Out) atau FOBI (Fear of Being In).
Emosi dalam investasi sering kali mempengaruhi keputusan yang diambil. FOMO adalah ketakutan untuk melewatkan peluang, seperti saat melihat orang lain mendapatkan keuntungan dari investasi mata uang kripto. Investor dengan FOMO cenderung mengikuti arus dan mengukur kesuksesan mereka berdasarkan hasil orang lain, bukan tujuan finansial mereka sendiri.
Di sisi lain, FOBI adalah ketakutan untuk tetap terlibat dalam pasar, terutama setelah mendengar berita pesimis. FOBI bisa memicu keputusan untuk menjual saham pada saat yang salah dan sulit untuk kembali masuk ke pasar pada waktu yang tepat.
Jika Anda merasa khawatir dengan risiko konsentrasi dalam portofolio Anda, diversifikasi bisa menjadi solusi sederhana. Dengan menyebarkan investasi di berbagai pasar, sektor, dan ukuran perusahaan, Anda dapat menjaga portofolio tetap stabil meskipun ada fluktuasi di satu sektor atau kelas aset.
Diversifikasi membantu melindungi Anda dari kerugian akibat kegagalan investasi tunggal atau kinerja buruk dari satu kelas aset. Misalnya, jika pasar saham mengalami penurunan, portofolio yang terdiversifikasi dapat tetap bertahan karena aset lain seperti obligasi atau komoditas bisa memberikan perlindungan.
Diversifikasi portofolio menjadi lebih mudah dengan CFD (Contracts for Difference), karena memungkinkan Anda untuk memperdagangkan berbagai jenis aset tanpa memiliki aset dasar. Dengan CFD, Anda bisa mengakses pasar global dan memperdagangkan berbagai kelas aset, termasuk saham, indeks, komoditas, forex, dan mata uang kripto, hanya dengan satu akun.